Tampilkan postingan dengan label pengembangan diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengembangan diri. Tampilkan semua postingan

Kisah Katak Tuli

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,…
… yang MENGADAKAN perlombaan.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta…
Perlombaan pun dimulai…
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.

Terdengar ada yang berkata:
“Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!
Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak.”
atau:
“Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!!

Katak-Katak kecil mulai berjatuhan. Satu persatu…
… Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi..
…Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi…

Dia tak kenal menyerah kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!

SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?

Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata…
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!

Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis…

…karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.
Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada.

Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!

Karena itu:
Selalu tetap….
POSITIVE!

Dan yang TERPENTING….
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!

Selalu berpikir:
I CAN DO THIS! 

biar lebih mendalam lagi soal percaya pada kemampuan diri, cek video dibawah ini :

Apa sih yang paling penting dalam manajemen waktu?

Kamu sedang berdiri di dalam sebuah jam pasir besar dengan butiran pasirnya yang terbuat dari emas. Pasir di bagian atas jam tersebut mulai menyusut sedikit demi sedikit, sampai akhirnya tak ada pasir yang tersisa.
Sementara, di bagian bawah Kamu sudah terkubur dengan pasir tersebut. Kamu sudah terkubur oleh berbagai tugas dan pekerjaan.Ini bisa menjadi ilustrasi bahwa kurangnya waktu adalah musuh kita dalam menjalankan rutinitas sehari-hari.
Dua puluh empat jam bukanlah waktu yang cukup bagi banyak orang untuk melakukan semua yang telah terjadwal. Karena itu, sangat disarankan untuk melakukan tugas sesuai dengan prioritas.

kamu  bisa mencoba untuk memprioritaskan atau memanajemen waktu dengan 4 hal berikut:

1. Hal yang penting dan mendesak
2. Hal yang tidak penting tapi mendesak
3. Hal yang tidak mendesak tapi penting
4. Hal yang tidak penting dan tidak mendesak

1. Penting dan Mendesak
Pekerjaan semacam ini adalah pekerjaan yang harus segera diselesaikan, dan jika tidak, maka Anda harus menghadapi konsekuensinya. Misalnya saja tagihan listrik yang harus segera dibayar hari ini. Jika Anda tidak membayar tagihan tepat waktu, Anda bisa didenda. Tugas yang masuk dalam kategori ini bukanlah hal yang bisa ditunda. Anda harus membuatnya menjadi prioritas utama.
Kabar baiknya, Anda bisa mendelegasikan tugas pada orang lain untuk pekerjaan tertentu, seperti misalnya berbelanja untuk keperluan hari itu juga. Jika Anda harus mengeluarkan uang untuk hal ini, keluarkan saja. Sebab, orang-orang kaya adalah orang yang menganggap waktu lebih penting daripada uang.

2. Tidak Penting Tapi Mendesak
Penting tidaknya pekerjaan dalam kategori ini sebenarnya tergantung dari masing-masing orang. Misalnya, suatu diskon selama 3 hari mungkin mendesak bagi seseorang, dan tidak mendesak bagi orang lain yang tidak membutuhkan barang yang didiskon tersebut. Atau, hal seperti ini mungkin juga menjadi mendesak bagi seseorang, padahal barangnya tidak dibutuhkan.
Lalu bagaimana Anda bisa menentukan apakah sesuatu mendesak atau tidak?
Anda bisa mempertimbangkan tentang dampak negatif apa yang mungkin terjadi jika Anda tidak melakukan pekerjaan itu. Kalau misalnya tidak akan ada apa-apa yang terjadi jika Anda melewatkan diskon 3 hari tersebut, sebaiknya lewati saja.

3. Tidak Mendesak Tapi Penting
Anda mungkin sering menunda tugas yang termasuk dalam kategori ini, padahal kategori inilah yang harusnya mendapat perhatian lebih.
Bahaya dari menunda tugas yang berada dalam kategori ini adalah, Anda justru melakukan sesuatu yang Anda anggap mendesak, padahal kenyataannya tidak. Inilah yang akan membuang waktu Anda.

Contohnya, bukannya berusaha untuk meningkatkan penjualan dan meminimalisasi biaya dalam bisnis, Anda justru menghabiskan waktu untuk menyenangkan pelanggan (yang padahal bisa dilakukan oleh orang lain. Atau lebih buruk lagi, Anda bisa menunda-nunda tugas Anda, sampai Anda sadar bahwa tugas Anda penting.
Berikan prioritas tinggi untuk kategori ini. Mungkin hasilnya tidak bisa segera Anda rasakan, tapi untuk jangka panjang ini akan sangat bermanfaat.

4. Tidak Mendesak dan Tidak Penting
Mungkin Anda pikir aktivitas yang berada dalam kategori ini hanya-buang waktu saja. Tapi coba pikirkan kembali. Kenyataanya, banyak orang justru menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas dalam kategori ini, yaitu yang tidak mendesak dan tidak penting. Misalnya saja menonton TV, bermain game, ngerumpi, dan lain lain.
Tentu saja, meluangkan waktu untuk bersantai itu penting. Seperti kata orang,

”All work and no play makes Jack a dull boy,” - kalau Anda hanya bekerja saja, maka Anda bisa menjadi orang yang membosankan.
Tapi, sebaiknya Anda membatasi aktivitas seperti ini; itu jika Anda ingin mewujudkan banyak hal dalam hidup.

Perlakukanlah aktivitas dalam kategori ini dengan prioritas yang paling rendah. Jika Anda benar-benar ingin berhasil, maka batasilah waktu untuk melakukan hal dalam kategori ini, dan fokuslah pada aktivitas yang dapat membuat Anda bisa mengembangkan diri dan juga memberi Anda hasil.

sumber: http://www.justelsa.com/2009/10/manajemen-waktu-apa-yang-paling-penting.html

Positive Thingking to Myself


Si positive thinking ini lahir dari aliran psikologi, positive psychology. Dan berkembanglah dia jadi terkenal sekarang ini. “Positive thinking itu kita berpikir mengenai sisi yang baik dari segala hal, tapi banyak remaja yang salah kaprah sama hal ini,” ungkap psikolog cantik Mbak Zoya Amirin, M. Psi ini.

Berpikir positif ini susah-susah gampang kok, asal tahu caranya aja, emang nggak mudah sih kalo kita dihadapkan banyak masalah, ada ulangan dadakan aja bawaannya udah negatif, mikirnya yang jelek, pas kelar ujian terjadi deh, nilai lo nggak bagus karena lo udah mikir nggak bakal dapat nilai 100. Hal-hal yang kita pikirkan secara nggak langsung bisa mempengaruhi tindakan kita, nah udah gitu hasil dari tindakan itu sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Kadang kita menerima aja kalo disalah-salahkan sama guru atau diejek secara keterlaluan sama teman sendiri. Padahal yang namanya bersikap positive thinking itu juga bisa jengkel kalo digitun sama orang-orang terdekat kita, tapi kenali dulu sebab masalahnya dulu, biar nggak terjadi salah paham.


Kayak si Astrid, penyanyi yang baru aja ngeluarin album ini, “Gue selalu berpikir positif dalam semua hal, meski ada gosip yang enak yang bikin jengkel tapi gue masih punya keluarga dan teman-teman untuk tempat berbagi”.

Cara Astrid emang bisa dicoba tuh, sharing sama orang terdekat bisa mengurangi beban, alhasil menubah pikiran kita jadi positif. Menurut Mbak Zoya cara kita positive thinking bisa:
1.   Kita sah-sah aja kok mengeluarkan emosi kalo emang lagi jengkel sama seseorang, sebaiknya hadapi dan selesaikan masalah dengan orang itu, kalo jengkel dan marahnya cuma ditahan tapi dibalik itu kita ngomel-ngomel nggak jelas, itu namanya jiwa kita nggak sehat.
2.   Instrospeksi diri, kenapa orang lain benci atau menghina kita terus-terusan, apakah itu salah kita atau orang itu yang sirik karena kita lebih baik dari dia.
3.   Asertif, bersikap asertif sangat diperlukan dalam positive thinking, kenapa? Karena saat kita lagi dapat tekanan dari teman atau guru, misal teman nggak mau ngajak jalan lagi atau guru kita ngasih tugas bejibun padahal tugas itu bisa dibagi-bagi ke teman-teman lain, kita bisa bersikap tegas dan utarakan pandangan kita yang nggak sesuai dengan mereka.

Kalo kita positive thinking pasti kita jadi orang yang menyenangkan buat orang lain deh, diajak gaul oke, diajak ngobrol asik, kemana-mana bawaannya fun. Karena kalo kita gembira, kita menyalurkan energi positif itu ke orang lain.

Dampaknya kita bakal dipercaya bonyok, misal dipercaya bawa mobil sendiri. Disayang guru, dan bukan nggak mungkin, dijamin kita dikerubutin cewek-cewek. Menyenangkan kan? Meski tampang pas-pasan kita bisa jadi trendsetter! Karena apapun yang kita pakai selalu oke.

sumber : http://www.hai-online.com/Hai2/Psiko/About-You/Positive-Thingking-to-Myself

Audio, Visual, atau Kinestetik?

Manusia memiliki emosi dan emosionalitas, yang mana nantinya akan  sangat berkaitan dengan kemampuan penginderaan pada manusia. Kesan-kesan yang ditangkap melalui indera sangat mempengaruhi emosi yang akan dirasakan oleh individu. Pada suatu tingkatan tertentu, manusia tidak lebih dari sekedar alat pengindera berjalan. Manusia melihat, meraba, membau, dan merasakan sesuatu lalu kemudian diolah menjadi sebuah informasi. Bagaimana kita menceriterakan pengalaman atau informasi yang diperoleh tersebut kepada diri sendiri maupun kepada oranglain, tergantung indera mana yang lebih dominan.
Naaah..Dari proses penginderaan tersebut manusia dapat dikelompokan menjadi 3 jenis menurut indera favorit yang sering digunakan, yakni tipe visual yang cenderung menggunakan penggambaran, tipe auditori yang memilih kata-kata dengan suara, dan tipe kinestetik yang menyukai kata-kata yang bersifat fisik.
Karena kita menerima informasi dari luar terutama dalam bentuk gambar, suara, dan rasa, maka tiga hal itu adalah tiga cara mendapatkan inspirasi. Biasanya kombinasi dari ketiga hal itulah yang membantu kita mengartikan dunia luar, tetapi salah satu dari tiga indera ini pasri cenderung lebih dominan dibandingkan yang lain.
-       
    - Visual
      Orang-orang dengan tipe visual sangat memperhatikan penampilan mereka. Mereka harus melihat bukti sebelum benar-benar mempercayai sesuatu. Menjadi seorang visual mereka berpikir dalam gambar, menggerak-gerakan tangan mereka seolah-olah melihat gambaran, dan terkadang menyentuh gambar mereka waktu berbicara. Gambaran muncul dengan cepat dalam mata pikiran mereka, sehingga mereka dapat berpikir dengan jelas, ini yang membuat mereka bicara lebih jelas dibandingkan dengan tipe lain nya. Terkadang mereka berbicara dengan nada monoton. Tipe visual sering melihat ke kiri dan ke kanan ketika berbicara.

Berkaitan dengan pakaian mereka cenderung rapi, tampil sempurna, melakukan banyak hal agar bisa tampil bagus. Karena meraka sangat memperhatikan penampilan secara fisik mereka juga ingin bersih dan rapih. Ketika berdiri atau duduk badan dan kepala mereka biasanya dalam posisi tegak.
Kamu akan menemukan orang-orang visual bekerja dengan percata diri, membutuhkan keputusan yang cepat, dan selalu mengikuti prosedur-prosedur tertentu. Mereka ingin mengatur kendali karena mungkin mempunyai pkamungan bagaimana sesuatu itu berjalan seharusnya.
-       
    -Auditori
     Orang-orang tipe auditori merespons kualitas suara secara emosional. Mereka menyukai bahasa-bahasa lisan dan percakapan, tapi semua harus terdengar tepat oleh mereka agar dapat masuk dan mendapat perhatian dari mereka. Mereka mempunyai suara yang cair, berirama, sensitive, persuasive, dan ekspresif. Orang auditori menggerak-gerakan mata dari satu sisi ke sisi lain nya ketika berbicara dan menggunakan gestur lebih sedikit jika dibandingkan dengan tipe visual. Jika mereka menggunakan gesture maka gerakan nya juga dari satu sisi ke sisi lain nya. Berkaitan dengan pakaian , mereka berpikir bahwa mereka adalah orang yang berpakaian rapi. Mereka seperti ingin membuat pernyataan dengan pakaian mereka, dan kadang mereka terlalu berhasil.
Secara fisik, mereka berada diantara tipe visual yang perfeksionis dan tipe kinestetik yang santai.
Dalam berkomunikasi, orang-orang dengan tipe auditori cenderung memilih kata-kata dnegan menunjukan ekspresi
-       
   - Kinestetik
      Tipe Kinestetik termasuk tipe yang sensitive, segala sesuatunya harus padat, tersusun dengan baik, dan pasti sebelum dikerjakan. Suara dan gesture merekea lebih easygoing dibandingkan tipe yang lain, mereka berbicara dengan lamban, dan menambahkan banyak detail yang tidak perlu, sehingga membuat kesan berbelit-belit dalam berbicara, masalah sebenarnya adalah mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah perasaan menjadi kata-kata daripada menerjemahkan gambar atau suara ke dalam kata-kata.
Ketika berbicara tipe ini cenderung melihat ke bawah terpaku pada perasaanya. Orang dengan tipe ini menyukai ketenangan, dan merasakan sesuatu.
Dalam berkomunikasi, orang-orang dengan tipe kinestetik cenderung memilih kata-kata yang berkaitan dengan fisik atau perasaan.

Si Melankolis Sempurna


Si Melankolis Sempurna memiliki ciri – ciri : Pemurung, senang  berpikir secara mendalam, perfeksionis, serius, memiliki kepekaan yang  cenderung berlebihan, memiliki talenta yang baik, focus, menghindari sikap kritis, seringkali memandang penting dan berlebihan segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, dipenuhi dengan prasangka dan kebimbangan, tidak mudah membuat janji karena selalu berusaha menepati janji. Mudah tersinggung dan tidak tahan terhadap kritik.

Untuk menghadapi si melankolis sempurna kita kudu ngerti banget perasaan dia. Belajar mengetahui kapan dia lagi “melow” dan butuh ngumpet di guanya, dan kapan dia harus kita ajak or tarik ke alam nyata dan keluar dari persembunyiannya. Enaknya kalo dia sudah percaya pada seseorang, dia tuh tipe yang setia banget dan mengalah. Ngga suka cari ribut. Cuma nyebelinnya kalo dia lagi “ngambek”, karena ngga mo cari ribut dia malah diam dan membiarkan masalah berlarut – larut. Repotnya kalo ternyata masalah tersebut butuh penyelesaian yang cepat. So orang- orang yang berteman or bergaul dengan tipe seperti ini kudu jadi orang yang agresif dan proaktif, dalam arti yang positif demi kebaikan bersama.

Pemikiran analitis yang mendalam dari orang Melankolis yang Sempurna merupakan ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal, walaupun demikian kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan.

Kadangkala bergaul dengan orang melankolis bikin bosen, karena semuanya serba teratur dan teliti, segala sesuatu dikerjakan dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Kalau lama dalam proses pengerjaan bukan karena malas tetapi karena hasilnya harus sempurna. Ciri-ciri kalau kita bertemu dengan orang Melankolis ini biasanya dilihat dari kamar tidur/kantornya, semuanya serba rapi, tertib dan terpola. Dan orang Melankolis ini susah sekali diyakinkan, perlu data-data otentik yang mendukung argumentasi kita. Dan secara ektrik dalam hal keuangan orang Melankolis cenderung (sory lho.. dalam titik extrim) pelit :), tapi untuk mengenai hasil pekerjaan, Orang Melankolis jagonya. Sangat pandai mengorganisasi sesuatu.

Nah apakah ini tipe kepribadian yang cocok dengan kamu? Kalau belum, coba cek lagi di artikel selanjutnya ;)